Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 29 Agustus 2010

Mencoba Mengertimu "Epid"

Sebagai kausal yang senantiasa berinferensi, pun tak ku tau bagaimana lg kan mengujinya..
Dengan analitik untuk mencarimu atau pun dengan deskriptif untuk menggambarkanmu....
Apakah kau hanya menjadi faktor risiko yang senantiasa diuji untukmembuktikan keberadaanmu??
Sebagai virus yang menginfeksi...terus menjangkiti, hingga akhirnya menjadi sebuah kasus...
"Natural History"....tapi kali ni bukan "of Dissease"...yah....

Layaknya menguji kekuatan hubungan "Strength of Assosiation"..
Menentukan nilai prevalensi mu..tidaklah mudah...
Hanya bisa melihatmu secara retrospektif dengan cross sectional, namun tak juga kutemukan nilai mu..
Entah dengan matriks ordo apalagai kan ku uji....dengan matriks ordo 2x2 pun blm ku temui...
Karenahal ini bukan menyangkut keterpaparan maupun ketidakterpaparan...tapi lebih dari itu...
Haha...mungkin dengn mix metodologi...yah.. butuh penjelasan kualitatif untuk semua ini...butuh "indepth interview" dengan mu...
Tapi....bilamanakah semua itu terjadi?????sedangkan untuk menentukan dimensi-dimensi dari variable mu saja belum dapat kulakukan....
Seperti halnya host yang dipengaruhi oleh agent dan lingkungannya....selalumerangkai Tanya "Siapa", "Kapan". Dan "Dimana"???
Dapat kah saya menemukan determinan mu yang sesungguhnya?? Frekuensitasmu tak terukur lagi...pun telah terdistribusi.
Butuh Vailiditas yang tinngi dan realibilitas untuk menemukan semuanya................
By : Diah DP

Jumat, 06 Agustus 2010

Kegigihan Seorang Gadis Belia


Melalui pergolakan nasib sesorang perempuan dan huru-hara kecemburuan,Andrea Hirata yang menulis “Laskar Pelangi” kini kembali memilih sudut yang tidak terduga untuk menampilkan kisah yang inspiratif tentang kegigihan karakter-karakter di dalam novelnya.
Novel “Padang Bulan yang bermula dari Kisah Seorang Gadis kecil yang Berusia 14 Tahun, Enong Namanya, yang bertekad untuk belajar bahasa inggris dengan ikut kursus di Tanjong Pandan namun harus berhenti sekolah dan mengambil alih seluruh tanggung jawab keluarga.
Enong tahu, umurnya akan menjadi tantangan paling besar karena dia harus bersaing dengan anak-anak muda. Perjalanan nasib anak perempuan kecil ini, melalui gaya khasnya: menertawakan kepedihan, memarodikan tragedy, mengkritik tanpa menjadi sarkastik, kisah enong menjadi seperti panggung di dalam lembaran-lembaran kertas, membaca novel ini seperti melihat sebuah gambar.
Sementara itu,Ikal terpukul oleh penolakan ayahnya, cintanya kepada A Ling sudah bulat namun ternyata ayahnya menolak mentah-mentah, sementara A Ling juga entah dimana. Akibatnya Ikal merasa otaknya terganggu dan memutuskan untk mencari pekerjaan ke Jakarta, menjadi pegawai berseragam yang memiliki uang pensiun seperti yang diinginkan ayah dan ibunya.
Tepat sebelum nahkoda kapal mengangkut sauh, Ikal berubah pikiran. Ada yang belum tuntas ia selesaikan. Ia Harus kalahkan Zinar dalam Tanding Catur…
Bagaimana kisah Selengkapnya…Silahkan Baca Novel PADANG BULAN… 
Sumber : Fajar

 
 
Blogger Templates