Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 31 Juli 2011

(sok) CERDAS

Berdiri menengadah
menantang langit
menganggap diri paling cerdas
mengklaim diri paling tahu
mengaku paling bijaksana
walau hanya bermodal setetes ilmu
di samudera pengetahuan Allah yang tak bertepi
Sungguh malu rasanya
saat perasaan itu melintas dalam hati
karena hadirnya perasaan itu adalah bukti
sebenar-benarnya bukti
bahwa jiwa pemiliknya terpenjara
bagai katak dalam tempurung kelapa

Sabtu, 16 Juli 2011

Life-Course Epidemiology


Life-course epidemiology (epidemiologi sepanjang hayat) adalah ilmu yang mempelajari efek jangka panjang paparan fisik dan sosial selama gestasi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa muda, dewasa tua, terhadap risiko mengalami penyakit kronis. Epidemiologi sepanjang hayat mempelajari mekanisme biologis, perilaku, dan psikososial yang beroperasi lintas perjalanan hidup individu, bahkan lintas generasi, untuk mempengaruhi terjadinya penyakit kronis di usia dewasa (Ben-Shlomo dan Kuh, 2002; Kuh et al., 2003). Pendekatan sepanjang hayat memberikan cara baru mengkonseptualisasi pengaruh determinan sosial dan lingkungan yang dialami pada berbagai fase perjalanan hidup terhadap perkembangan terjadinya penyakit kronis yang diperantarai oleh proses biologis spesifik proksimal (misalnya, hiperkolesterolemia, hiperurisemia). Pendekatan sepanjang hayat epidemiologi menggunakan perspektif multi disipliner – baik biologi, perilaku, sosial, maupun psikologi - untuk memahami pentingnya waktu dan timing terjadinya paparan, seperti pertumbuhan fisik, reproduksi, infeksi, mobilitas sosial, transisi perilaku, dan sebagainya, terhadap perkembangan terjadinya penyakit kronis pada level individu dan populasi (Lynch dan Smith, 2005).

Pendekatan sepanjang hayat sesungguhnya bukan merupakan gagasan yang sama sekali baru. Pada 1667 penyair John Milton menulis dalam buku kumpulan puisinya Paradise Lost, ―The childhood shows the man.. As the morning shows the day. Tetapi apresiasi terhadap pendekatan life course epidemiology baru muncul kembali sejak publikasi Barker pada awal 1980an. Profesor David Barker, seorang peneliti di University of Southhampton, Inggris, dan kawan-kawannya, memperkenalkan HIPOTESIS BARKER, disebut juga ―Fetal Origins hypothesis, atau ―Thrifty Phenotype hypothesis. Hipotesis itu menyatakan bahwa berkurangnya pertumbuhan fetus berhubungan kuat dengan terjadinya beberapa penyakit degeneratif kronis di usia dewasa, khususnya penyakit jantung koroner (PJK), stroke, diabetes melitus (DM), hipertensi, dan COPD (PPOK). Organisme memiliki kelenturan (plastisitas) selama perkembangan awal, sehingga dapat dibentuk oleh lingkungan. Menurut hipotesis Barker, paparan lingkungan yang buruk (misalnya, kekurangan gizi) pada periode kritis pertumbuhan dan perkembangan di dalam uterus memiliki efek jangka panjang terhadap terjadinya penyakit kronis di usia dewasa dengan cara ―pemrograman struktur atau fungsi organ, jaringan, atau sistem tubuh. Adaptasi struktur, fisiologis, dan metabolis di awal kehidupan membantu kelangsungan hidup janin dengan cara memilih trayek (jalur) pertumbuhan yang tepat di masa mendatang. Tetapi ketika terdapat lingkungan yang tidak menguntungkan di awal kehidupan (misalnya, kurang nutrisi), maka fetus terpaksa berkompromi– yaitu beradaptasi pada keadaan yang tidak menguntungkan – dan memilih trayek yang sesuai (tetapi salah), yaitu melakukan ―trade off dengan mengurangi perkembangan organ yang relatif ―non-esensial seperti ginjal (massa nefron) dan pankreas (massa sel beta), demi berkembangnya organ yang lebih esensial seperti otak, dan menyebabkan efek yang salah terhadap kesehatan di usia dewasa (Hales dan Barker, 1992; Godfrey dan Barker, 2001; Rasmussen, 2001; Kuh et al., 2003).

Terma periode kritis merujuk kepada periode waktu perkembangan biologis tertentu yang krusial di mana paparan yang terjadi pada periode itu akan memberikan dampak jangka panjang pada struktur anatomis dan fungsi fisiologis yang akhirnya bisa menyebabkan penyakit. Paparan infeksi atau obat-obatan prenatal (misalnya, penggunaan talidomid) yang terjadi pada periode kritis dapat memberikan dampak hebat berupa kelainan perkembangan yang permanen (misalnya, cacat anggota badan). Tetapi jika paparan itu terjadi beberapa hari sebelumnya atau sesudahnya, maka paparan itu tidak memberikan dampak jangka panjang. Berbeda dengan periode kritis, periode sensitif merujuk kepada periode di mana paparan yang terjadi pada periode itu memberikan efek yang lebih besar daripada paparan yang sama terjadi pada periode lainnya. Pengaruh paparan yang berlangsung pada periode kritis maupun periode sensitif dapat dimodifikasi (diubah) oleh paparan di usia dewasa (Lynch dan Smith, 2005).

Tidak hanya mempelajari efek jangka panjang paparan biologi dan sosial in utero, epidemiologi sepanjang hayat juga mempelajari efek faktor biologi dan sosial lintas generasi. Tulis Lynch dan Smith (2005), ―... More ambitiously, a life course approach also attempts to understand how such temporal processes across the life course of one cohort occur in previous and subsequent birth cohorts and are manifested in disease trends that are observed over time at the population level. Sebagai contoh, keadaan nutrisi, kesehatan, dan perkembangan yang buruk pada gadis dan wanita muda menyebabkan perubahan fisiologi dan metabolisme yang permanen jangka panjang lintas generasi, menyebabkan fetus harus berkompromi dan memilih trayek yang salah untuk kelangsungan hidupnya, sehingga menyebabkan terjadinya penyakit dan kematian karena penyakit kardiovaskuler di usia dewasa (Hales dan Barker, 1992; Rasmussen, 2001; Kuh et al., 2003).

Pendekatan epidemiologi sepanjang hayat bisa digunakan untuk mempelajari efek jangka panjang paparan agen infeksi dan agen non-infeksi pada berbagai tahap kehidupan terhadap risiko terjadinya penyakit infeksi di usia dewasa, melalui dua mekanisme: (1) akumulasi risiko, dan (2) ―pemrograman. Model akumulasi risiko mempelajari efek dari total jumlah paparan atau total sekuensi paparan yang terakumulasi sepanjang waktu selama perjalanan hidup. Model akumulasi risiko dapat menunjukkan hubungan ―dosis-respons, di mana kerusakan kesehatan meningkat dengan bertambahnya durasi atau jumlah paparan yang merugikan (Hall et al., 2002; Lynch dan Smith, 2005)).

Berbagai studi di berbagai negara telah memberikan bukti empiris yang mendukung hipotesis Barker tentang adanya hubungan terbalik antara berat badan bayi lahir prematur ataupun aterm dan peningkataan insidensi hipertensi, PJK, gangguan toleransi glukose, resistensi insulin, dan DM tipe 2. Hubungan tersebut tampaknya bukan merupakan hasil variabel-variabel perancu (confounding variables). Berdasarkan data baru yang dihasilkan dari riset lainnya, Barker memperluas hipotesisnya dengan membuat perbedaan yang lebih spesifik efek kompromi pertumbuhan fetus pada berbagai periode gestasi. Menurut Barker, kompromi pertumbuhan fetus pada trimester pertama kehamilan menghasilkan stroke hemoragis via peningkatan tekanan darah; pada trimester kedua menghasilkan penyakit jantung koroner (PJK) via resistensi atau defisiensi insulin; pada trimester ketiga menghasilkan PJK dan stroke trombosis via resistensi atau defisiensi hormon pertumbuhan.
(Rasmussen, 2001, Godfrey dan Barker, 2001).

Rabu, 13 Juli 2011

buku lagi...


Begini nih kalau ke toko buku, bawaannya mau beli semua buku di toko… ndak nyadar apa uang di dompet, ndak nyadar kalau masih ada setengah bulan, mau puasa lagi, hitung..hitung pemanasan sebelum ramadhan…hehehe.. (niat salah lagi). Gara-gara ada teman pesan mau dibelikan buku, saya terpaksa ke toko buku dan inilah jadinya 4 buku ini terambil dengan “tidak sadar” padahal niatnya cuma mau beli buku pesanan…

Entah kenapa selama di Jogja saya rajin banget beli buku, untuk sementara cuma dikoleksi,bacanya nanti kalau butuh atau ada waktu..hehehe… padahal waktu S1 malasnya minta ampun, jangankan baca buku, niat beli aja harus mikir 10 kali… Ya itulah salah satu yang membuat saya senang di Jogja, buku banyak dan murah-murah, Beberapa toko yang sering di kunjungi mahasiswa di Jogja yaitu Shopping Center (pusat penjual buku-buku murah dan buku bekas), Toga Mas, Sosial Agency dan masih banyak lagi toko buku yang menawarkan diskon besar. Saya juga sering ke Gramedia, tapi bukan untuk beli buku, tapi nyatet judul buku yang bagus, habis itu cari di toko buku murah tadi…hahha.. (licik ya, namanya juga usaha).

Hasilnya Selama kurang dari setahun, mungkin sudah 50 puluh lebih buku yang saya beli, sebenarnya itu belum seberapa dibandingkan orang yang gila baca…saya sih cuma bersikap realistis, mau makan apa saya besok,… tapi ini sebuah peningkatan sedikit buat diri saya, kesadaran membaca itu sudah mulai muncul, sisa dikonsistenkan, ada mimpi nanti suatu saat dirumah saya nanti, ada satu ruangan kecil, di depan pintunya tertulis.. Selamat Datang di Perpustakaan IDN.

yang membuat saya bingung nanti, bagaimana membawa buku-buku ini pulang..bisa-bisa bangkrut lagi saya bayar ongkos kirimnya…
MySpace

Sabtu, 09 Juli 2011

memanjakan otak kanan


Tiga minggu berada didepan komputer mengerjakan laporan lapangan membuat otak kiriku menjadi jenuh... sementara otak kananku ngambek minta diperhatikan..hehehe. akhirnya memutuskan istirahat sejenak 2 hari sebelum melanjutkan laporan yang lain untuk memanjakan otak kananku... (mencoba adil) hufth.. meng-agendakan 2 hari bersama otak kanan ternyata susah juga..bawaannya...masih kepikiran laporan yg belum kelar-kelar...ckckck..

akhirnya memutuskan membaca Novel "PERAHU KERTAS" yang sudah lama tak tersentuh, Novel ini sudah lama sy tahu..tapi kok baru pengen baca ya.. ternyata novelnya bagus banget,inspiratif..lagi-lagi tentang mimpi anak muda, sy senang novel2 seperti ini.
Dee..sang penulis betul-betul beda disini..Lain dengan tulisan-tulisannya yang lain seperti serial -SUPERNOVAnya- ini lebih ringan dibaca..lumayanlah untuk memanjakan si otak kananku...

aktivitas lainnya selain baca novel.... memutuskan jalan2 keluar cari inspirasi. Saya memutuskan ke bioskop, menonton SERDADU KUMBANG yang sudah 3 minggu tertunda sejak tayang perdananya, Setelah menonton, saya betul-betul nyesel.. nyesel tidak menontonnya sejak tayang perdana, minimal minggu pertama lah..hufth tapi saya bersyukur untung filmnya belum keluar bioskop.. hehehe..
filmnya mengangkat tema pendidikan, sosial masyarakat dan anak-anak ini betul-betul memberi insipirasi dan pelajaran buat kita, film ini boleh dibilang pintar dalam mengkritik system pendidikan kita selama ini. Ditambah lagi sinematografi ala Alenia Pictures yang memanjakan mata, memotret latar alam Indonesia, kali ini daerah Sumbawa NTB.. menyadarkan bahwa Indonesia itu indah, Dua jempol dech.. buat Alenia Picture. Salut juga buat konsistensinya menghadirkan film anak-anak yang berkualitas (Denias, King, Tanah air Beta).

Setelah puas nonton aktivitas terakhir untuk memanjakan otak kanan ini adalah melatih tangan untuk membuat papercraft sendiri.. setelah iseng2 browsing di google "pola papercrfat" ternyata banyak juga... pola papercraft yg bisa di download sendiri trus.. di print.. boleh juga nanti kapan2 sy download,jadi ndak usah beli lagi

tapi sy tertarik sebuah situs yang namanya avatar**** ditempat ini kita bisa pesan untuk dibuatkan pola avatar kertasnya yg mirip wajah kita...kayaknya lucu dan unik, akhirnya pesan on-line, kemudian cuma sehari polanya udah jadi..

terus sy print...gunting..lem... sendiri..jadi dech avatar kertas diriku..hahaha..
Walaupun ndak terlalu mirip karena aslinya lebih ganteng.. tapi ndak apa2lah.. yang penting lucu...lumayan buat pajangan..hehehe..

-Gimana my "right brain" udah ndak ngambek lagi khan,hehehe...-

Now..kembali ke otak kiri..mencari inspirasi buat menulis laporan lagi...(Sebelum ia ngambek..) :D

Senin, 04 Juli 2011

Teman Kerja Tugas



Lama tidak posting karena disibukkan dengan tugas lapangan dan membuat laporan
untung ada teman-teman yang menemani dan menyemangati ketika buat laporan..hehe..
kenalkan, ini Danbo, Conan & Angry Birds...
 
 
Blogger Templates