Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 31 Desember 2013

Dari Project… Ke Project

Landasan saya nulis lagi di blog ini, sebenarnya karena rasa malu. Masa tulisan saya di tahun 2013 Cuma ada satu..hehehe…  hanya ada di awal tahun Januari… supaya tidak terlalu malu-maluin mari kita tutup postingan tahun ini di akhir Desember 2013..hehehe

Ok.. saya cuma mau bercerita sedikit tentang aktivitas selama 2013. Boleh dibilang 2013 aktivitas saya hanya berpindah dari satu project ke project yang lain. Sebenarnya cari kesibukan sih, daripada dibilang nganggur. Kerja di project khususnya tentang kesehatan sebenarnya sudah saya alami sejak tahun 2009, setelah menyelesaikan S1 saya di FKM Unhas sampai 2010, sebelum berangkat sekolah ke Jogja. Paling tidak ada 4 Project pada waktu itu yang saya ikuti. Survey Narkotika di Kalangan pelajar, Survey Narkotika di Kalangan Pekerja, Evaluasi Surveilans AI,DBD, Malaria di SulSel dan terakhir Riskesdas 2010. Kerjaannya sih kalau ndak jadi enumerator, jadi tenaga input & analisis data, dan semuanya cukup menyenangkan.

Setelah balik dari Jogja berjuang selama 2 Tahun, saya dipanggil lagi di Jurusan Epidemiologi Unhas, untuk membantu dosen menyelesaikan projectnya. Syukurlah bisa dapat kesibukan, walaupun saya tahu di jurusan itu kita dikasi kerjaan project satu. Tapi kerjaaan sampingannya banyak bangeet…hehehe tapi it’s Ok diambil asyik aja.

Minggu, 27 Januari 2013

Sisi seorang Ayah

gambar: panoramio.com

Dalam blog ini setidaknya sudah ada 3 tulisan tentang ibu, maka untuk adilnya saya akan coba menulis tentang seorang Ayah. Ya ini juga mungkin sudah sesuai dengan sunnah Rasul tentang berakti kepada kedua orangtua :  ibumu..ibumu..ibumu...kemudian Ayahmu.

Bersyukurlah kita yang masih bisa melihat dan merasakan sosok seorang ayah, apalagi ketika kedua orang tua kita masih hidup sampai hari ini. Ada banyak juga saudara kita yang tidak sempat merasakan lama kehangatan seorang ayah, atau bahkan hanya bisa melihat foto sang ayah. Terlepas dari itu sejatinya ayah kita selalu ada. Walaupun ia telah meninggal, ia membekas di guratan wajah kita yang kata orang mirip, ada di DNA kita bahkan sebagian sifatnya ia tularkan kepada kita. Like father like son. Selalu ada alasan untuk merasakan ayah kita selalu ada.

 
 
Blogger Templates