Awal Tahun 90an atau menjelang abad 20 berakhir, dunia sudah meramalkan bahwa umat manusia akan menghadapi rival kehidupannya di dunia, yakni VIRUS dan berbagai keluarga besar jasad renik lainnya.Meskipun manusia kadang bisa memenangkan pertarungan ini, namun sering kali kalah dalam menghadapi kepiawaian virus dalam mengubah struktur dirinya yang kita kenal sebagai mutasi. Tubuh manusia mmemilii system pertahanan yang berlapis-lapis, namun menghadapi virus yang sering berganti baju atau mikroba yang kebal obat-obatan (multi drugs resistans) maka system pertahanan manusia sering kewalahan.
Kini ketika awal abad 21 dimulai, dunia menghadapi kenyataan bahwa SARS, Avian Influenza, Masalah resisten obat Penderita TB, Malaria, staphilokokus aureus dan mikroba lain yang resisten terhadap obat, Menjadi masalah global. Baik Virus Baru, Maupun kuman yang resisten obat, berkeliling dunia menyebar ke seluruh dunia bersama pergerakan komuditas barang dan manusia. Pergerakan manusia berarti pergerakan virus dan penyakit, Pergerakan barang dan komuditas juga berarti perdagangan kuman penyakit
Mengapa Timbul Penyakit Infeksi Baru ?
Dalam perspektif kesehatan masyarakat, adanya penyakit infeksi baru (New Emerging Infectious Disease) ataupun penyakit infeksi lama yang muncul kembali (Re-emerging Infectious Disease) merupakan konskuensi logis dari sebuah proses evolusi alam.
Secara umum, disamping kemampuan mikroba pathogen yang memiliki kemmpuan untuk mengubah diri, manusia dengan berbagai perubahan teknologi dan perilakunya juga memberikan peluang kepada mikroba untuk secara alamiah merekayasa dirinya secara genetik.
Timbulnya penyakit infeksi baru atau munculnya kembali penyakit lama juga disebabkan oleh kegagalan program program kesehatan masyarakat (Morse,2004). Kegagalan program seperti imunisasi, penyediaan air bersih, rumah sehat, sanitasi dasar, Surveilans penyakit dan lainnya memperburuk keadaan,menyuburkan berkembang biaknya mikroba.
Perubahan iklim global juga memberikan kontribusi terhadap timbulnya penyakit infeksi baru maupun penyakit lama yang tiba-tiba muncul kembali entah dari mana. Hari ini semua itu menjadi tantangan buat kita semua, terutama para praktisi yang bergerak di bidang kesehatan, Termasuk didalamnya EPIDEMIOLOGIST.
Dampak yang ditimbulakn bisa meliputi kerugian ekonomi, kepanikan masyarakat, aspek politik, hukum, perhubungan, pariwisata. New Emerging Infectious Disease dapat diibaratkan sebagai sebuah nyala api kecil yang tiba-tiba meluas dengan cepat. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan untuk mewaspadai secara dini serta sensitivitas petugas terhadap adanya kejadian yang diperkirakan akan meluas.
Masihkah kita diam saja….
Sumber : Achmadi, U.F. 2008. Horison Baru Kesehatan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rieneka cipta